Bila wanita melihat seorang pria tampan dan gagah, biasanya menimbulkan rasakagum, senang, bahkan tertarik. Begitu pula sebaliknya. Seorang wanita cantik bisa membuat pria yang memandangnya kagum, suka atau terpikat.
Mungkin pria atau wanita yang sedang mengagumi lawan jenisnya itu tidak sempat berpikir, mengapa pria tampan dan wanita cantik itu enak dilihat.
jenis kelamin
Manusia memang bertubuh seksual. Mempunyai jenis kelamin berbeda, bentuk dan penampilannya pun tidak sama. Karena bertubuh seksual itu, dengan melihatnya, tak sulit membedakan lelaki atau perempuan. Lalu, mengapa manusia mampu memberikan daya tarik kepada lawan jenisnya masing-masing? Jawabnya, karena dalam tubuh manusi mengandung chi.
Chi adalah tenaga atau energi. Bisa pula dikatakan sesuatu yang bersifat energik. Chi merupakan gabungan energi dari makanan yang sudah dicerna, energi udara, termasuk oksigen, listrik, hawa, atau radiasi yang diperlukan tubuh manusia. Chi hanya bisa dibentuk lewat pernapasan, bukan melalui pencernaan yang dilakukan lambung.
Intisari chi di dalam tubuh pria membentuk bibit sperma yang bersifat yang atau memiliki sifat kejantanan. Sedangkan chi dalam tubuh perempuan yang membentuk sel telur, bersifat yin, memiliki sifat betina atau keibuan.
Ketika sperma bertemu dengan sel telur, lalu terjadi pembuahan. Selanjutnya lahirlah manusia generasi baru. Tumbuh menjadi anak kecil, kemudian beranjak dewasa. Ketika masih kecil, sifat chi dalam tubuh manusia masih murni bawaan dari lahir. Energi tersebut merupakan perkawinan sperma dan sel telur.
Chi pada anak kecil itu mempunyai sifat ganda, sekaligus memiliki yin dan yang. Energi ganda itu disebut thungcen yang berarti hawa murni kanak-kanak. Karena thungcen sekaligus memiliki yin dan yang secara seimbang, tak mempunyai daya tarik bagi lawan jenisnya. Hal itu menyebabkan gairah seks yang saling menarik tak timbul pada anak kecil dengan jenis kelamin berbeda.
Seirama dengan pertumbuhan tubuhnya, thungcen akan berangsur-angsur melepaskan salah satu jenis chi. Bisa yin atau yang. Salah satu energi itu akan terlepas jika tak sesuai lagi dengan jenis kelamin tubuhnya.
Sebagai contoh, seorang anak lelaki yang tumbuh dewasa, thungcen-nya akan berangsur-angsur melepaskan chi yang bersifat yin. Kemudian tubuhnya hanya bisa memproduksi chi yang bersifat yang, sesuai dengan jenis kelamin tubuhnya. Selanjutnya anak tersebut tumbuh dewasa dan menjadi seorang pria sejati.
Hormon merupakan salah satu cairan tubuh yang berhubungn erat dengan seks. Hormon ini langsung di bawah konsentrasi chi. Karena itu, pada laki-laki bisa tumbuh kumis, jenggot, bulu badan, bersuara berat, dan bersifat jantan.
Bila chi untuk hormon itu kurang, kejantanan pada laki-laki akan sirna. Selain itu nyalinya menjadi kecil, tak bisa membuat keputusan tegas, dan badannya pun kurang sehat.
Bila chi untuk hormon pada wanita kurang, kulitnya akan kasar,rambut kepala jadi kering. Bentuk buah dadanya tak lagi indah, mungkin lunak. Wanita tersebut sering mengalami keputihan, pusing, nafsu makannya menurun, dan sifatnya mungkin pendiam. Bisa jadi cenderung menahan emosi atau sebaliknya.
Wanita yang kekurangan chi hormon biasanya mandul, atau tak bisa hamil. Ia beresiko tinggi terkena penyakit kanker payudara dan kanker rahim. Gairah seksualnya dingin, penampilan fisiknya juga tak lagi menarik.
Hubungan seks dan keseimbangan chi
Meskipun sudah dewasa, tubuh manusia tetap memerlukan chi yang seimbang. Tubuh pria hanya menghasilkan chi bersifat yin, sedangkan tubuh wanita cuma memproduksi chi bersifat yang. Untuk menyeimbangkan, masing-masing harus mendapatkan chi yang berlawanan dari lawan jenis kelaminnya.
Sifat alam inilah yang mendorong pria dan wanita bisa saling tarik menarik. Sifat alam ini pula yang membuat manusia beda kelamin mengerti bagaimana berkasihan. Tanpa harus bersekolah dulu, secara naluri menjalin cinta, dan melakukan reproduksi.
Tubuh binatang dan tanaman sama seperti manusia, mengandung chi
serta mengalami penguapan. Kandungan chi pada binatang tak beda dengan manusia. Yang jantan menghasilkan chi yang bersifat yang, sedangkan chi bersifat yin diproduksi tubuh binatang betina.
Energi-energi tersebut selalu menguap keluar, apalagi pada saat manusia bekerja atau binatang itu bergerak, lalu chi tersebut berbaur di udara. Tanaman hanya memiliki chi yang bersifat tunggal. Ada buah-buahan atau sayuran yang sifatnya panas, hanya memiliki chi bersifat yin. Ebgitu sebaliknya, tumbuhan yang yang sifatnya dingin cuma memiliki chi bersifat yang.
Setiap manusia memerlukan penyeimbangan chi dalam tubuhnya. Bagi pria dan wanita yang telah menikah, keseimbangan dapat diperoleh saat berhubungan intim. Untuk orang yang belum memiliki pasangan, bisa mendapatkan chi berlawanan sifat dari udara yang dihirup, terutama dari udara ruangan yang terdapat lawan jenisnya.
Mereka bisa pula menyeimbangkannya dengan mengkonsumsi buah-buahan atau sayuran. Dapat juga hanya dengan menghirup udara kebun yang mengandung chi berlainan sifat dengan yang ada dalam badannya itu akan memberikan keseimbangan.
Sperma seorang pria yang belum menikah akan menuntut penyaluran agar seimbang. Sama dengan dorongan sel telur saat membutuhkan untuk dibuahi sperma. Itu merupakan tuntutan penyeimbangan yang sangat alamiah.
Karena belum punya pasangan seksual, mereka lalu melakukan onani atau masturbasi. Sifat kegiatan tersebut masih digolongkan alamiah, karena didorong oleh chi bersifat tunggal – sperma atau sel telur – yang berlebihan dalam tubuhnya.
Dengan melakukan onani atau masturbasi, chi yang berlebihan itu terbuang. Setelah dibuang, chi dalam tubuh akan kembali mencapai keseimbangan, dan tubuh terasa nyaman. Namun ada rasa letih seusai itu. Keletihan setelah onani atau masturbasi berbeda dengan keletihan seusai bersenggama.
Setelah melepaskan sperma saat berhubungan intim, pria yang melepaskan energi yang itu akan mendapatkan chi bersifat yin dari pasangannya. Sedangkan si wanita akan menerima pasokan energi bersifat yang dari pasangan hubungan intimnya. Jadi, tanpa harus melepaskan sesuatu dari tubuhnya, seorang wanita bisa mencapai keseimbangan chi dari hubungan intim tersebut.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar